Berita Terbaru :

Jangan Munafik, Lo!


(SMKAF) Tidak jarang kita mendengar orang yang bilang, “Jangan munafik”, “Sok  suci”, dan semacamnya, tapi mereka yang bilang tidak mengerti apa yang diucapkannya.

Munafik itu ada cirinya

Munafik adalah orang yang dibenci oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala (swt). Anehnya, kadang-kadang manusia suka dengan orang munafik. Ini terjadi kalau mereka tidak kenal ciri-cirinya. Apa itu?
  1. Kalau berbicara dia berdusta
  2. Kalau berjanji dia mengingkari
  3. Kalau dipercaya dia khianati
  4. Kalau sholat tergesa-gesa
  5. Sedikit berdzikir
  6. Enggan berinfak
  7. Suka meninggalkan sholat berjamaah
  8. Suka merusak tapi beralasan memperbaiki
  9. Mencegah yang makruf dan menyuruh yang munkar, dll.

Eit, sebelum kita melihat ke orang lain, lihat dulu yuk ke dalam diri kita sendiri. Ada nggak sifat seperti itu?
Pernahkah kita bercanda, bercerita humor, ternyata cerita itu karangan saja? Seperti, “Jangan bersin, kemarin ada orang bersin mati… karena bersin di tengah jalan raya.” Maksudnya melucu, tapi dengan berbohong. Ini sudah biasa, bahkan dipertontonkan di TV lewat acara lawak.

Pernahkah kita berjanji, tapi lantaran kita tidak yakin akan bisa memenuhi, maka kita bilang, “insya’allah” agar nanti kalau batal kita bisa beralasan, “kan sudah bilang insya’allah?” Padahal kita belum berusaha benar-benar untuk memenuhi janji itu. Bukan Cuma mengingkari, malahan menyalahkan Allah.
Kalau perbuatan-perbuatan itu masih kita lakukan, sudah waktunya untuk khawatir, jangan-jangan kita ini termasuk orang munafik?

Bukan cap yang harus dilontarkan

Kalau kita tahu bahwa teman kita ada yang kebetulan memiliki tanda-tanda munafik, yang kita lakukan adalah menasehatinya, bukan mencapnya, “Dasar muna!” Karena mencaci bukanlah sikapnya seorang yang bersahabat. Justru teman sejati akan kompak dalam menyelamatkan kawannya dari sifat yang jelek. Kalau tidak bisa, hendaknya kita meng-hindar dari berteman dengan yang munafik.

Tidak jarang orang munafik-lah yang  justru cepat-cepat melontarkan tuduh-an munafik kepada Muslim yang taat, guna menyembunyikan kemunafikan dirinya. Misalnya saat ada yang meng-ajak nonton pornografi, kemudian dito-lak, maka serta-merta akan mendapat julukan, “Ah, munafik lo!” atau “Jangan sok suci lah.” Padahal sikap yang ditun-jukkan adalah menolak maksiat, itu adalah sikap taqwa, namun diplintir menjadi seolah-olah “munafik”.

Alasan orang munafik sepintas masuk akal, misalnya: “Orang yang melarang pornografi sebenarnya juga suka, meskipun diam-diam”. Tapi kalau kamu cerdas, kawan, bantahlah dengan baik. Sebab justru perkataan mereka menunjukkan kemunafikannya sendiri.

Memang setiap manusia memiliki  nafsu syahwat (gharisatun nau’) yang cenderung kepada lawan jenis. Justru karena itulah nafsunya harus dikenda-likan, tidak boleh diumbar. Kalau pornografi dibiarkan, bisa-bisa kita akan seperti hewan. Orang-orang munafik itu mendukung pornografi tapi bersikap seolah-olah tidak tergoda oleh nafsu, itulah kemunafikannya!

Jauhi kelompok Liberal & Sekuler

Pernah kenal dengan dua istilah itu nggak? Contoh kelompok yang berpaham seperti itu adalah JIL. Orang-orang munafik sering mencela Al-Qur’an dan As-Sunnah, misalnya dengan mengatakan bahwa menutup aurot (berjilbab) itu budaya Arab dan sudah kuno, dengan seolah membela budaya lokal. Padahal itu adalah perintah ALLAH swt.

Tidak sedikit kelompok yang berpaham seperti ini. Bahkan beberapa perguruan tinggi, dosennya juga ada yang aktif dalam mendoktrinkan sekulerisme, liberalisme, dan pluralisme. Kalau kita kurang info, bisa-bisa kita masuk ke dalamnya.

Cara yang bisa kita lakukan sejak dini adalah:
u
Lengkapi ibadah wajibmu (terutama sholat 5 waktu)
v
Belajar ilmu agama, baca buku, ikut taklim, berjamaah.

Siksa Orang Munafik

Rosulullah bersabda bahwa saat orang munafik dikubur datanglah dua orang malaikat yang mendudukkannya dan keduanya berkata kepadanya, ”Apa yang kamu katakan pada orang ini yaitu Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam?” orang kafir atau munafik akan berkata, “Aku tidak tahu, aku cuma mengatakan seperti kata orang-orang (tidak percaya)”. Maka dikatakan kepadanya, “Engkau tidak mengerti dan tidak mengikuti”. Kemudian dipukullah dengan palu besi dengan pukulan pada antara dua telinganya. Maka ia berteriak dengan teriakan yang didengar oleh sekelilingnya kecuali oleh manusia dan jin. (HR. Bukhari)

Allah berfirman, “Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir (yakni orang kafir atau munafik); sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.” (QS Ali Imron 176)

Lawan Sifat Munafik

Kita semua nggak kepingin jadi orang munafik. Makanya kita harus menumbuhkan rasa takut kepada setiap sifat orang munafik. Imam Hasan al-Bashri berpesan, “Barang-siapa yang takut kepada sifat nifak (munafik), ia adalah orang mukmin. Barangsiapa yang tidak takut kepada sifat nifak, sesungguhnya ia adalah munafik.”
Itulah mengapa Handzalah ra, seorang sahabat Rosul, berteriak-teriak dengan wajah pucat dihadapan orang banyak: “Handzalah orang munafik!” karena dia sangat takut pada kemunafikan. Padahal yang dilakukannya cuma lupa berdzikir saat bercengkerama dengan keluarga.

Maka pusatkan tujuan pada ridha Allah saja, ikhlas saat beramal. Jangan mendengki pada nikmat orang lain. Sabar saat menghadapi ujian dan cobaan. Jangan menginginkan pujian kecuali pujian Allah. Jujur dalam berkata. Penuhi janjimu. Kalau bisa, sembunyikan amal shalih dihadapan orang banyak. Dan takutlah berbuat dosa, takutlah pada Allah.

Share this Article on :

0 comments:

Posting Komentar

Mohon saran dan kritiknya


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Seluruh kebaikan dari situs ini boleh disebarluaskan tanpa harus mengutip sumber aslinya, karena pahala hanya dari Allah | Dikelola oleh © SMK Al-Furqan Jember.