MENGENAL KHOLIFAH KAUM MUSLIMIN
KIS Edisi 8 (Mei 2013) - download versi PDF atau DOCX(SMKAF) Setelah wafatnya Nabi Muhammmad SAW, kaum Muslimin tidak segera menguburkan jenazah beliau selama 3 hari. Kenapa? Padahal urusan ini merupakan fardhu kifayah yang harus disegerakan. Ternyata, sahabat Muhajirin dan Anshor sedang sibuk mencari pengganti Rosulullah.
Apakah mereka sedang mencari calon pengganti untuk diangkat menjadi Nabi? Bukan, tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW Beliau adalah khotamul anbiya’ (penutup para nabi).
Lalu apa yang mereka lakukan? Ternyata para sahabat Rosul tersebut sedang mengangkat pemimpin kaum Muslimin yang akan menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW di negara Madinah.
Pertemuan di Saqifah Bani Sa’idah tersebut menghasilkan Abu Bakar R.A. diangkat sebagai kholifah pertama yang akan memimpin kaum Muslimin dalam hal mengurusi kepentingan ummat.
Demikianlah, bagi para sahabat Rosulullah, ummat Islam harus punya satu pemimpin, satu imam. Di saat Nabi Muhammad masih hidup, tongkat kepemimpinan dipegang beliau. Namun di saat Nabi wafat, maka kaum Muslimin wajib bermusyawarah untuk mengangkat siapa kholifahnya.
Apakah “Kholifah” itu?
Kata “Kholifah” dimuat dalam Al-Qur’an beberapa kali. Dalam bentuk tunggal dicantumkan dalam Surat Al-Baqoroh ayat 30 dan Shôd ayat 26. Sedangkan dalam bentuk jamak “Khalaif” ada dalam Surat Al-An’am 165, Yunus 14 & 73, dan Fathir 39. Ada pula penyebutan jamak “Khulafa” dalam Surat Al-A’rof 69 & 74 dan An-Naml 62.
Akar kata kholifah berarti “di belakang”, dan sering diartikan “pengganti”, karena yang menggantikan selalu berada di belakang/sesudah yang digantikan. Kholifatur Rosul tugasnya melaksanakan kepemimpinan sebagaimana Rosul memimpin kaum Muslimin.
Tugas Kekholifahan Nabi Adam dan Nabi Daud
Quraish Shihab menafsirkan ayat 251 Surat Al-Baqoroh, bahwa Allah menganugerahkan kekhalifahan kepada Daud A.S. dengan kekuasaan untuk mengelola wilayah tertentu (Palestina pada saat itu). Sebagaimana telah ditetapkannya Nabi Daud sebagai kholifah, “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS Shôd 26).
Sedangkan Nabi Adam A.S. juga dijadikan sebagai kholifah yang akan mengelola seluruh bumi.
Baik Nabi Adam maupun Nabi Daud dikisahkan dalam Al-Qur’an pernah tergelincir namun diampuni oleh Allah SWT (QS Al-Baqoroh:36-37 dan QS Shôd 22-25). Ini menunjukkan bahwa seorang kholifah bisa saja melakukan kekeliruan, sehingga berhak untuk diperingatkan agar bertaubat.
Khulafaur Rasyidin
Sepeninggal Nabi Muhammad SAW kaum Muslimin berada dalam satu kesatuan kepemimpinan, yang banyak dikenal sebagai khulafaurrasyidin (pengganti Rosul yang lurus) yang berjumlah 4 orang:
1. Abu Bakar as Shiddiq
2. Umar bin Khothob
3. Utsman bin Affan
4. Ali bin Abi Tholib
Khulafaur Rasyidin inilah yang menjadi rujukan utama bagi ummat Islam dalam mempelajari hukum dan tata negara yang Islami.
Sedangkan kholifah-kholifah setelahnya mulai melakukan beberapa penyimpangan sehingga muncullah berbagai perpecahan di dalam tubuh ummat Islam. Hanya saja, meski melakukan penyimpangan, para kholifah tersebut tetap menjunjung tinggi Al-Qu r’an dan As-Sunnah sebagai sumber hukum negara, sehingga hal tersebut lebih baik dibandingkan dengan masa dimana Islam tidak lagi dijadikan patokan dalam kehidupan bernegara.
Berkembangnya Khilafah
Pada masa kekhilafahan Islam berkembang pesat. Tidak hanya banyak yang tertarik untuk memeluk agama Islam, namun juga banyak wilayah yang tunduk kepada khilafah Islam. Perluasan wilayah yang luar biasa terjadi pada masa Umar bin Khothob yang mampu menaklukkan Persia (650 M), dan penaklukan Romawi yang dilakukan oleh Muhammad Al-Fatih pada 1453 M. Padahal keduanya adalah negara adidaya.
Daerah-daerah yang berada di dalam kekuasaan Islam biasanya makmur, aman, dan menjaga rumah ibadah agama lain. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah ajaran termulia dan berperadaban tertinggi yang pernah ada dalam sejarah manusia hingga saat ini.
Kenali lebih jauh dengan mendownload E-book khulafaurrasyidin di sini (klik)
0 comments:
Posting Komentar
Mohon saran dan kritiknya