Sekolah Terbaik Tahun 2014

(www.smkalfurqan.com) Alhamdulillah, meraih gelar sekolah terbaik tidak harus melalui kompetisi yang mebanding-bandingkan dengan sekolah lain. Pada kenyataannya, ukuran atau kriteria sekolah terbaik menjadi relatif dan ujung-ujungnya dikhawatirkan menjadi komersil.

Alih-alih berebut gelar yang hendak dijadikan alat pencitraan, mari kita berfokus kepada pembenahan nyata sekolah kita. Sekolah terbaik di mata siswa itu adalah:

• Lingkungan belajar harus aman.
  Aman dari pelecehan, perploncoan, tawuran, dan sebagainya.
• Ruang belajar harus terbuka dan lapang.
  Ruang belajar tidak harus kelas, namun bisa juga studio, lapangan, taman, perpustakaan dan sebagainya. Namun kriteria lapang, ini dimaksudkan agar siswa tidak berdesak-desakan saat belajar, melainkan memiliki ruang yang cukup untuk meletakkan alat tulisnya dan belajar dengan nyaman.

Ruang Perpustakaan SMAN 1 Jember

Guru mengembangkan diri dalam diskusi

• Kurikulum harus komprehensif dan mengakomodasi siswa.
  Kurikulum sekolah Islam yang bertujuan untuk menegakkan Al-Qur'an dan As-Sunnah, harus mencakup segala aspek sesuai dengan tingkatan siswa.
  
• Kegiatan harus terkait dengan pekerjaan di dunia nyata.
  Apapun yang diajarkan di sekolah sedikitnya bisa diterapkan sendiri oleh anak, memiliki keterkaitan dengan kehidupannya di rumah, atau membantu meringankan kebutuhannya di luar sekolah.
• Gaya belajar yang bervariasi harus dipelajari dan diakomodasi oleh guru.Siswa memiliki banyak keragaman, ada yang unggul dalam satu kemampuan dan lemah dalam kemampuan yang lain, hal ini harus dipahami oleh guru. Sekolah perlu membuat apresiasi untuk semua keunggulan, tidak hanya dalam mata pelajaran yang di-UNAS-kan saja. Misalnya, ada penghargaan bagi siswa yang tidak pernah bolos. Dengan begitu, siswa yang mana pun bisa bersemangat.
• Guru Pembelajar
  Guru perlu diberi waktu luang oleh pihak sekolah untuk mempelajari hal-hal baru sehingga berdampak positif kepada pembinaan siswa. Baik melalui penyediaan fasilitas (internet, perpustakaan, atau sekedar makan dan minum di ruang guru) hingga pelatihan-pelatihan.

Sekolah-sekolah yang memiliki hal tersebut di atas, tidak perlu bersusah-payah menghabiskan banyak dana untuk mencitrakan diri sebagai sekolah terbaik. Tidaklah terlalu penting bagaimana pandangan masyarakat umum selama civitas akademikanya (guru dan murid) sama-sama menikmati apa yang ada di dalam sekolah mereka.

Kalau mereka sudah bisa menikmati, maka dengan sendirinya mereka akan bangga, dan bercerita, sekolahku adalah sekolah terbaik! Dan memang, sekolah terbaik tidak boleh hanya ada satu. Semua sekolah, harus menjadi terbaik.
 
[bersambung]