Kita mengenal Imam Syafi’i sebagai ulama fikih dan imam madzhab yang besar. Namun, kehebatan Imam Syafi’i tidak terbatas pada bidang itu. Imam Syafi’i adalah seorang sastrawan dan ahli bahasa. Ahli nasab dan sejarah. Ia juga terampil dalam berkuda dan memanah. Hal ini dipelajari Imam Syafi’i ketika masih remaja. Ia menjadi ahli dalam kedua jenis olah raga yang dianjurkan Rasulullah itu. “Setiap sepuluh anak panah yang kuluncurkan, semuanya tepat mengenai sasaran,” kata Imam Syafi’i beberapa tahun kemudian kepada para muridnya.
Pada saat Imam Syafi’i hijrah ke Mesir, saat itulah diketahui bahwa Imam Syafi’i juga ahli falak dan memilki ilmu kedokteran. Ceritanya, Seorang dokter yang bertemu dengannya mengajaknya berdiskusi, hingga ia menyangka Imam Syafi’i adalah seorang dokter yang pindah dari Irak. Dokter itu hendak mengajak Syafi’i memperdalam buku kedokteran yang ia punya, tetapi Imam Syafi’i menjawab: “Mereka (murid-muridku) tidak akan merelakan aku untuk mempelajarinya.”
Demikianlah ilmu Imam Syafi’i yang membuat kita terkagum-kagum. Namun akhlak dan keteladanannya tak kalah menawan. Imam Syafi’i rahimahullah membagi waktu malamnya menjadi tiga yakni;
1. sepertiga untuk menulis,
2. sepertiga untuk shalat
3. dan sepertiganya untuk istirahat.
(Sekolah Islam Qur'ani)
1. sepertiga untuk menulis,
2. sepertiga untuk shalat
3. dan sepertiganya untuk istirahat.
1 comments:
mantap!
Posting Komentar
Mohon saran dan kritiknya