(www.smkalfurqan.com) Pendidikan Islam bukan sekedar sekolah untuk kaum Muslimin,
melainkan pendidikan mengenai prinsip hidup dalam Islam, cara berpikir yang
sesuai dengan Islam, cara menjalani hidup menurut Islam, sistem Islam, dan tujuan hidup yang diajarkan
Islam. Sehingga sekolah Islam bertugas untuk menyebarkan Islam dan mendidik
supaya tetap teguh dalam agamanya.
Banyak sekolah Islam yang sekedar mengerjakan persis sama
dengan sekolah lainnya dengan hanya menambahkan sepatah kata "Islam"
di dalamnya. Seringkali kita bergembira
saat sekolah Islam berlomba dengan sekolah-sekolah umum dan mampu
mencapai kualitas yang sama baiknya dengan sekolah lain, atau dengan kata lain
kita bangga saat "sekolah Islam tidak kalah dengan sekolah umum".
Poin yang dikemukakan Thariq Ramadhan (selanjutnya disingkat
TR) bukan sekedar mengerjakan sebagaimana sekolah umum kemudian menambahkan
kata "Islam" namun juga menambahkan "nilai". Baginya
penambahan nilai tersebut bukan dengan memadukannya dengan sistem yang sudah
berjalan, bukan dengan berbaur, melainkan dengan memberikan kontribusi untuk
memperbaiki sistem yang sudah ada.
Ini adalah pendekatan filosofis yang mungkin saja ada yang
tidak setuju mengenai apa saja yang menjadi "nilai tambahan" dan
"prinsip" dari sekolah Islam.
Poin kedua yakni adalah dengan menyelenggarakan pendidikan
dengan cara yang lebih terstruktur. Mendirikan sekolah Islam merupakan niat
yang mulia, namun itu saja tidak bisa mengantarkan kepada hasil yang kita
harapkan. Banyak orang dengan niat yang mulia tanpa mengetahui filosofi,
tujuan, atau metode untuk mencapai tujuannya pada akhirnya melenceng dari apa
yang semula dituju.
Tidak ada salahnya bagi kita untuk belajar dari orang-orang
sekitar kita, meskipun itu bukan dari Islam. Terkadang kita merasa karena
mereka bukan Muslim, tidak memiliki dasar yang benar (tauhid), lalu kita
mengabaikannya. Padahal cara mereka membangun pendidikan sangat mungkin telah
melalui berbagai usaha yang kita baru akan memulainya. Jadi Sekolah Islam harus
memiliki 2 sisi, dasar yang benar (tauhid) dan juga pengetahuan. Pengetahuan
yang dimaksud adalah metodologi pendidikan, bagaimana caranya menerapkan ilmu
pengetahuan, budaya yang berlaku dimana kita hidup, apa yang harus kita lakukan
di tempat tersebut, bagaimana cara mengevaluasi hasil capaian pendidikan, dan
sebagainya.
Di atas adalah video ceramah beliau.
(bersambung)
Bagian ini akan diedit untuk ditambahkan ceramah yang
selanjutnya.
0 comments:
Posting Komentar
Mohon saran dan kritiknya