Berita Terbaru :

Pendidikan Kewarganegaraan di Jepang

(www.smkalfurqan.com) Pada materi Aikokushin (cinta tanah air) yang mulai diajarkan di sekolah Jepang mulai tahun 2006 ternyata sempat menuai kontroversi. Pada tahun 1999 pun ketika pertama kalinya sekolah Jepang diwajibkan melakukan pengibaran bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan "Kimi ga yo" (kokka-kokki) semacam upacara kalau di Indonesia, Persatuan guru/PGRI-nya Jepang protes berat! Mereka trauma dan tak ingin mengulang kesalahan di Perang Dunia ke-2 lalu ketika mendidik murid-muridnya untuk rela berperang demi negara.

Ketika ditanya apakah Jepang ini merdeka? Banyak warga Jepang yang menjawab kalau dari sisi merdeka "bebas melakukan sesuatu", maka Jepang dianggap belum (merdeka). Negara Jepang selama ini masih ikut papanya/otousan (Amerika-red) sebelum memutuskan sesuatu.

Nah, kembali menilik ke dalam, kesetiaan atau patriotisme kepada negara itu tidak boleh membabi buta (fanatik), karena negara bisa jadi memegang prinsip yang salah meskipun kadang benar. Negara yang memegang prinsip yang benar-lah yang patut dibela, yakni tentu saja yang dimaksud adalah negara yang berdasarkan kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Sebab keduanya merupakan standar kebenaran. Manakala sebuah negara tidak lagi menerapkan keduanya, bahkan menentangnya, maka kecenderungan untuk salah semakin besar. Itulah kiranya yang terjadi pada berbagai negara di belahan dunia. Negara-negara penjajah, seperti Belanda, Inggris, Portugis, dan sebagainya menjadikan negara-negara jajahannya sebagai budak, sementara hal itu bertentangan dengan Islam. Sebagian dari negara-negara itu membawa misi 3G, Gold-Gospel-Glory, bahkan dengan memasukkan missionarisme, namun semua untuk tujuan yang salah.

Kini, setelah Indonesia merdeka puluhan tahun, kebijakannya tidak jauh dari ikut campur negara Barat yang menekankan pentingnya Demokrasi. Ini sebenarnya merupakan penjajahan gaya baru, yang tanpa melibatkan kekuatan militer, namun cukup dengan tekanan politik, sehingga negara-negara jajahan merasa "merdeka" dalam peran boneka yang dimainkan negara-negara adidaya.
Share this Article on :

0 comments:

Posting Komentar

Mohon saran dan kritiknya


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Seluruh kebaikan dari situs ini boleh disebarluaskan tanpa harus mengutip sumber aslinya, karena pahala hanya dari Allah | Dikelola oleh © SMK Al-Furqan Jember.