Pendidikan Seks Melalaui Promosi Penggunaan Kondom Justru Marakkan Seks Bebas
(www.smkalfurqan.com) Bertepatan dengan Hari AIDS sedunia (1/12/2013), Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bersama DKT Indonesia dan Kementerian Kesehatan menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada 1 Desember hingga 7 Desember, bertemakan “Protect Youself, Protect Your Partner.” Acara yang disertai dengan pembagian kondom gratis dengan alasan wujud kepedulian terhadap HIV dan AIDS.
Menteri Kesehatan Dr Nafsiah Mboi mengatakan tujuan Pekan Kondon Nasional untuk mengurangi penularan virus HIV melalui perilaku seks berisiko (perzinaan/pelacuran).
Kalo Ga Mau Ketularan AIDS, Ya Jangan Seks Bebas Dong !
Sobat, dengan memberikan kondom gratis kepada anak-anak remaja, itu artinya mendorong mereka untuk memakainya. Padahal sebagian besar dari mereka belum menikah. Lalu? Itu kan sama saja membiarkan anak-anak muda berzina secara massal. Na’udzubillah
Jika ingin Virus HIV itu tidak menyebar bukan dengan membagikan kondom gratis kepada para pelaku seks bebas terutama para remaja, tetapi dengan penyuluhan/pendidikan mengenai bahaya virus tersebut. Sebelum telanjur melakukannya, mereka sudah tahu akibatnya, sehingga mengurungkan niat bermaksiatnya.
Atau, jadikan para pelaku seks bebas itu menderita virus HIV sebagai pelajaran bagi siswa dan para pemuda semoga dengan penyakit itu dia bisa bertobat. Bukan begitu?
Kondom dapat mencegah HIV/AIDS?
Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi menyatakan, bahwa kondom sekarang tidak berpori jadi akan aman digunakan untuk mencegah kehamilan dan virus HIV/AIDS.
“Bila dipakai dengan tepat, benar dan konsisten, sangat efektif, hampir 100%. (Karena, red) sekarang yang dipakai adalah kondom dari latex yang tidak berpori, dan makin banyak bukti-bukti yang menunjukkan efektivitas kondom untuk pencegahan penyakit maupun kehamilan yang tidak direncanakan,” ujarnya, lansir mediaumat.com Ahad (1/12/2013).
Kontan pernyataan itu dibantah Psikiater kondang Prof. DR.dr. Dadang Hawari.
”Saya bisa pastikan salah besar! Karena kondom dibuat dari latex, berarti berserat berpori-pori. Kalau tidak berserat dan tidak berpori-pori itu dari plastik. Ukuran pori-porinya 1/60 mikron, kecil sekali. Kondom dirancang untuk Keluarga Berencana, untuk mencegah sperma. Ukuran virus di banding sperma 1/450 kali lipat. Jadi virus HIV sangat kecil sekali di banding sperma yang bentuknya seperti kecebong itu.”
Dadang pun menyatakan penelitian di Indonesia lima tahun yang lalu untuk KB dengan kondom gagal 20 persen. “Apalagi untuk HIV/AIDS! Sekarang kenyataannya, dengan menggunakan kondom ternyata semakin banyak pula yang terkena HIV/AIDS, padahal kampanye sudah bertahun-tahun, pengidap HIV/AIDS semakin banyak bukannya menurun.”
Ia juga menyebutkan hasil penelitian lain. “Di Amerika, 1/3 jumlah kondom yang beredar di pasar bocor. Kesimpulan dari penelitian dari Badan POM di Amerika tahun 2005, tidak dikampanyekan lagi kondom karena mulai gagal. Kondom untuk sperma bukan untuk virus HIV yang sangat kecil,” pungkasnya.
Nah! Aksi kondomisasi digagas oleh salah satu produsen kondom, jadi niat awalnya adalah untuk berjualan bukan untuk kesehatan. Ini disebut juga aksi #liberal.
Solusi Paling Tepat Adalah Menikah Muda Untuk Para Pemuda, Bukan Kondom, Titik !
So, buat kamu, para pemuda yang tidak tahan dengan nafsu syahwatnya sebaiknya menikah! Itu solusi paling ampuh untuk menghindari virus HIV, sekaligus meminimalisir seks bebas.
Syariat Islam telah mengatur semua yang ada di dunia ini termasuk kebutuhan biologis bagi laki-laki dan perempuan. Islam sangat menganjurkan menikah bagi mereka yang telah mampu dan siap. Jika para pemuda belum siap dan belum mampu, sebaiknya persiapkan diri untuk mampu. Bukan malah melakukan seks bebas.
Jangan khawatir, sobat, tidak ada larangan bagi para pemuda untuk menikah di usia dini, justru hal tersebut sangat dianjurkan agar menghindari dosa zina. Jika ada larangan menikah hanya gara-gara usianya muda, jelas itu tidak sepaham dengan syariat Islam. Jangan sampai gara-gara menunda menikah, akhirnya malah terjerembab kepada pacaran dan perzinaan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)
Penjelasan makna ayat
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا
Dan janganlah kalian mendekati zina.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)
Sungguh pemerintah dan perangkat-perangkatnya telah berlaku zalim terhadap penduduknya, membiarkan dan memberikan fasilitas agar masyarakat berzina. Jangan karena alasan menghindari penularan virus penyakit, lalu mereka menghalalkan berzina. Takutlah akan azab Allah.
Akhirnya atas desakan kaum Muslimin acara itupun dibatalkan di tengah jalan. Ini merupakan sinyalemen bahwa kaum Muslimin sangat merindukan diterapkannya syariat Islam guna mencapai ketaqwaan, baik individu maupun sosial.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Mohon saran dan kritiknya