Jenis Sukses yang Perlu Kita Bangkitkan untuk Memotivasi Anak
Tulisan ini adalah sambungan dari tulisan sebelumnya di blog ini di sini.
Ustadz MIftahul Jinan, penggagas Napak Tilas Sukses |
(www.smkalfurqan.com) perhatikan hal-hal berikut ini ketika memulai
program napak tilas sukses putra-putri kita, diantaranya:
1. Top of mind,
Memilih jenis sukses anak yang sarat dengan nilai dan menjadi top of mind baginya serta kita menguasai konteks sukses tersebut. Kadangkala sukses tersebut tidak selalu besar seperti menjuarai sebuah cerdas tangkas tingkat kabupaten atau kecamatan. Bahkan sekedar kemampuan anak memperbaiki mainannya sendiri yang sempat rusak mungkin terasa lebih bermakna baginya. Karena ia telah mengeluarkan seluruh energi dan pemikiran untuk memperbaiki permainan tersebut, kemudian ia berhasil.
Memilih jenis sukses anak yang sarat dengan nilai dan menjadi top of mind baginya serta kita menguasai konteks sukses tersebut. Kadangkala sukses tersebut tidak selalu besar seperti menjuarai sebuah cerdas tangkas tingkat kabupaten atau kecamatan. Bahkan sekedar kemampuan anak memperbaiki mainannya sendiri yang sempat rusak mungkin terasa lebih bermakna baginya. Karena ia telah mengeluarkan seluruh energi dan pemikiran untuk memperbaiki permainan tersebut, kemudian ia berhasil.
2. Berhubungan,
Pertanyaan demi pernyataan yang kita ajukan kepada anak harus sesuai dengan keadannya. Seorang anak usia 4-5 tahun akan sulit menyampaikan pendapatnya jika kita bertanya, ”Nak, bagaimana perasaanmu setelah menang main kelereng tadi?” Dia memiliki keterbatasan kosakata dan belum mampu merangkai perasaan dalam kalimat. Kita dapat mensiasatinya dengan memperagaan perasaan senang kita saat memenangkan permainan yang serupa pada saat kita kecil.
Pertanyaan demi pernyataan yang kita ajukan kepada anak harus sesuai dengan keadannya. Seorang anak usia 4-5 tahun akan sulit menyampaikan pendapatnya jika kita bertanya, ”Nak, bagaimana perasaanmu setelah menang main kelereng tadi?” Dia memiliki keterbatasan kosakata dan belum mampu merangkai perasaan dalam kalimat. Kita dapat mensiasatinya dengan memperagaan perasaan senang kita saat memenangkan permainan yang serupa pada saat kita kecil.
3. Subyek,
Pada saat napak tilas kita membimbing anak untuk mengidentifikasi proses dan tahapan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dengan tetap menjadikan anak sebagai subyek bagi dirinya sendiri. Kemandirian identifikasi akan sangat berpengaruh pada tingkat dampak sukses ini bagi munculnya sukses-sukses selanjutnya
4. Pemilihan waktu,
waktu yang tepat akan sangat
menentukan berhasil atau gagalnya program ini. Seorang anak yang tengah sibuk
dengan sebuah obyek baru akan sulit diarahkan kepada moment yang lalu walaupun
hal itu merupakan kisah suksesnya. Waktu menjelang tidur atau pada saat ia
tidak melakukan sesuatu yang menarik bagi dirinya adalah waktu yang lebih baik
daripada saat ia bermain-main dengan teman-temannya. Variable yang lain dari
pemilihan waktu adalah rentang waktu antara sukses anak dan program ini.
Seorang anak mungkin sudah tidak terlalu berminat untuk membicarakan suksesnya 2
minggu yang lalu, disamping ia akan kesulitan mengingat kembali proses dan
perasaan yang ia alami ketika sukses
5. Suasana dialogis,
membangun suasana seperti itu
dengan menerima seluruh argumentasi apapun dari anak. Suasana seperti ini
mutlak dibangun karena anak merasa tidak terbebani untuk mengungkapkan apa yang
mereka rasakan, apa yang mereka fikirkan dan apa yang telah lakukan. Target
kita hanyalah membuatkan kerangka mental bagi semua yang telah mereka fikirkan,
rasakan dan lakukan. Kemudian memberikan nilai-nilai yang terkait dengan itu
semua
Hingga tahap ini kita mungkin sudah mulai terinspirasi untuk mencoba program
ini, namun ada tantangan yang menghadang kita saat mencoba untuk implementasi
program ini kepada anak kita. Tantangan tersebut adalah identifikasi jenis
peristiwa/moment sukses anak yang mudah dinapak tilasi.
Simulasi Program
Kasus 1
Andi mendapati putranya Farhan yang berumur 7 tahun berhasil memperbaiki
mobil tamiya yang sempat rusak beberapa minggu dengan mengambil beberapa
komponen dari bekas mobil tamiya milik adiknya. Ia menunjukkan keberhasilannya
tersebut kepada papa dan mamanya.
Andi
|
Terima kasih, mas Farhan telah berhasil
memperbaiki mainannya yang sempat rusak (sambil
memegang mainan yang sudah baik)
|
Farhan
|
Ya pa… tadi hanya coba-coba
|
Andi
|
Bagaimana perasaan mas Farhan saat mobil
tersebut dapat menyala kembali ?
|
Farhan
|
Senang pa.. Farhan akhirnya bisa memperbaiki
mobil sendiri(dibantu dengan ekpresi senang atau gembira oleh Andi)
|
Andi
|
Darimana munculnya ide sehingga mas Farhan
mengambil beberapa bagian dari mobil adik yang rusak
|
Farhan
|
Kemarin Farhan melihat mobil adik yang sudah
rusak disamping mobil Farhan, lalu muncul ide itu
|
Andi
|
Apa bagian yang rusak dari mobilnya mas
Farhan?
|
Farhan
|
Yang rusak ini pa… bagian pengait tutup
mesin (sambil menunjukkan bagian tersebut)
|
Andi
|
Apakah ada kesamaan antara bagian mobil mas
Farhan bagian mobil adik?
|
Farhan
|
Ada pa… bentuknya sama hanya warnanya yang
berbeda
|
Andi
|
Apa yang kamu lakukan terlebih dahulu ketika mendapatkan
bagian yang rusak dari mobilmu?
|
Farhan
|
Saya copot tutup bateri mobil saya yang rusak,
kemudian saya coba ukur dengan tutup bateri mobil adik yang sudah rusak
|
Andi
|
Saat ini pada mobilmu terdapat bagian mobil
adik, bolehkan adik meminjam mobilmu?
|
Farhan
|
Boleh pa… Cuma harus izin saya dahulu
|
Andi
|
Maukah mas Farhan untuk memperbaiki mainan
lain yang juga sudah rusak?
|
Farhan
|
Mau pa.. asal dapat hadiah
|
Andi
|
Selamat mas Farhan dan terima kasih
|
Farhan
|
Ya pa…. sama sama
|
Kasus 2
Ahmad mampu meningkatkan rangking di kelasnya dari rangking 12 menjadi
rangkin 5. Hasil ini merupakan perolehan terbaik bagi Ahmad. Ia menunjukkan
nilainya kepada mamanya
Contoh
Mama
|
Mas Ahmad, mama bangga atas usahanya di dalam memperoleh nilai yang
lebih baik dari sebelumnya
|
Ahmad
|
Ya Ma... terima kasih
|
Mama
|
Bagaimana rasanya memperoleh nilai yang lebih baik dari sebelumnya?
|
Ahmad
|
Ya senang ma…...
|
Mama
|
Mengapa nilai mas Ahmad lebih baik dari sebelumnya?
|
Ahmad
|
nggak tahu ma…
|
Mama
|
Coba ingat-ingat lagi, mungkin waktu belajar yang lebih lama,
konsentrasi lebih baik, cara belajar yang berbeda, atau lebih banyak berdo’a
|
Ahmad
|
Mungkin saya lebih mudah untuk konsentrasi di dalam belajar
|
Mama
|
Oh ya…. kira-kira suasana yang lebih tenang…. atau tempat yang lebih
nyaman
|
Ahmad
|
Yang penting kamar saya lebih baik sekarang dan ada iringan musik
|
Mama
|
Berarti apa yang harus selalu mas ingat ketika belajar?
|
Ahmad
|
Mungkin saya harus meminta mbak Minah untuk merapikan kamar dan menyetel
musik yang saya senangi
|
Mama
|
Terima kasih… perlu tidak mas Ahmad berdo’a kepada Allah supaya nilai
yang akan datang lebih baik
|
Ahmad
|
Mungkin perlu ma… saya akan berdo’a lagi
|
Mama
|
Selamat mas dan terima kasih atas kegigihannya di dalam belajar
|
Ahmad
|
Sama-sama ma...
|
Penutup
Selamat menikmati program Napak Tilas Sukses Anak. Putra-putri kita
dilahirkan untuk sukses namun kepeduliaan kita terhadap sukses-sukses kecil
mereka yang mendekatkan mereka kepada sukses-sukses yang lebih
besar. Ketika satu pintu sukses telah terbuka, maka akan terbuka pula
pintu-pintu sukses yang lain.
0 comments:
Posting Komentar
Mohon saran dan kritiknya