(www.smkalfurqan.com) Ini tentu sebuah musibah yang tidak terperi, dunia pendidikan disusupi oleh produk-produk asusila. Bahkan buku yang sejatinya diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Kemdikbud) sendirilah yang justru memasarkan buku cerita rakyat bersampul mesum/porno ke sekolah-sekolah.
Belum lepas dari ingatan kita tahun 2013 bagaimana kisah perzinaan menjadi bacaan anak-anak SD dalam sebuah LKS.
Namun kini lebih parah lagi karena penerbitnya adalah pemerintah. Buku berjudul "Rara Beruk" yang ditulis oleh Suyono Suyatno ini menampilkan sampul yang sangat tidak pantas. Beruntung guru SDIT Al-Ashri Makassar tanggap dan menyortir buku tersebut. Bila guru-guru sekolah kita berpaham sekuler, tentulah hal ini akan lolos begitu saja.
Buku-buku bersampul porno semacam ini bukan yang pertama kali. Sekolah Islam SMK Al-Furqan Jember pun pernah mendapatkan buku bahasa Inggris yang bersampul patung telanjang yang dibagikan cuma-cuma oleh Diknas/Kemdikbud. Pertanyaan yang pertama adalah apakah pemerintah tidak merasa hal tersebut akan merusak generasi muda? pertanyaan keduanya adalah kenapa?
Berbagai pengalaman ini semakin memantapkan pentingnya pemerintahan yang Islami dan mendukung pendidikan yang Islami pula.
Berikut pentingnya sekolah menyeleksi buku yang masuk ke lembaga pendidikannya (klik disini).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Mohon saran dan kritiknya