Fifir, Rozi, Seiichi, As'ad, Wahyu dan Muchtar |
Kebun Rayap Rembangan menjadi pilihan di hari pertama.
Suasana dataran tinggi yang sejuk dan alami akan memberikan suasana baru dan
santai. Kegiatan outbond yang diikuti oleh segenap siswa SMK ini dijalani
dengan penjelajahan dan permainan-permainan kelompok. Kegiatan ini dipandu oleh
Ustadz Gilig Pradhana, ustadzah Linda Ayu, ustadzah Anis Maftuha, dan ustadz
Errieck Normadiansyah.
Yang istimewa adalah, bersama rombongan juga hadir tamu
istimewa dari Osaka, Jepang, yakni Seiichi Hirakawa. Dalam salah satu permainan
pesan berantai, pemuda negeri sakura ini menyampaikan pepatah Jepang untuk dihafal,
“Saru mo ki kara ochiru” (monyet sekalipun akan jatuh dari pohon) yang kurang
lebih semakna dengan sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga.
Kepala Sekolah SMK Al-Furqan Jember, Gilig Pradhana, mengaku
mengenal Seiichi dalam program pelatihan guru yang diikutinya di Hyogo
University of Teacher’s Education pada tahun 2008 yang lalu. Saat itu dirinya
diperkenalkan dengan berbagai tradisi Jepang seperti kimono, sushi, dan tenri.
Rangkaian acara dilanjutkan keesokan harinya dengan Seminar
Mengenal Budaya Jepang yang berlokasi di yayasan Al-Furqan Jember. Seiichi
mempresentasikan berbagai informasi tentang negeri matahari terbit kepada
peserta yang berasal dari SMA Muhammadiyah 3, MAN 1, Unej, Unmuh, dan sekolah
lainnya. Usai presentasi peserta antusias bertanya yang kebanyakan berkeinginan
untuk melanjutkan studi ke sana. Seiichi mengaku senang dengan suasana kota
Jember. Secara khusus ia menyebutkan kalau dirinya tertarik dengan keramaian
alun-alun kota di Ahad pagi sewaktu diajak oleh ustadz Gilig berjalan-jalan
mencari sarapan. Pagi itu yang dipilih Seiichi adalah mie ayam yang dikiranya
mirip Ramen. Komentarnya tentang masakan Indonesia adalah, “Nandemo oishii!”
1 comments:
Saya pingin ikut tapi ada ulangan di sekolah... :( zannen
Posting Komentar
Mohon saran dan kritiknya